Wow! Target Investasi 2022 melalui Jokowi Tembus Rp1.200 Triliun

Ilustrasi penanaman modal langka dalam Indonesia turun imbas wabah virus corona. / Pixabay
JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengmembukakan pihaknya mendapat tugas akan mencapai target realisasi investasi sehebat Rp1.200 triliun mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Untuk target 2022, investasi kita itu sesungguhnya Rp985 triliun atau mentok Rp1.127 triliun. Tapi permintaan Bapak Presiden kepada kami itu memerankan Rp1.200 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di dalam ketat kerja atas Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.
Bahlil Lahadalia menuturkan target terkemuka memang naik sekitar 30% mengenai target tahun ini adapun agak diminta Presiden Jokowi mencapai Rp900 triliun. Padahal, berdasarkan rencana esensial (restra) Kementerian Investasi/BKPM 2020-2024 tahun ini target realisasi investasi segede Rp858,5 triliun.
“Jadi naik 30 persen. Kami mohon dukungan atas pimpinan lagi anggota Komisi VI karena ini membutuhkan gizi yang kuat lagi pelumas yang paten punya. Kalau tidak, ini berdampak sistemik di dalam pengelolaan di dalam menyelesaikan investasi,” ujar Bahlil Lahadalia.
Hingga triwulan I-2021, akan target investasi tahun ini seadi Rp900 triliun, sudah terealisasi seadi Rp219,7 triliun. Meski masih jauh didalam kondisi pandemi COVID-19, aliran investasi asing langsung (FDI) dinilai telah memtidak emosi.
“FDI kita sudah membaik meski masih COVID-19, sudah naik jadi 51-52 persen dibandingkan 2020. Posisi kita sudah agak secercah memberi secercah harapan,” kata Bahlil Lahadalia.
Ia juga mengmembukakan bahwa penyebaran investasi telah semakin merata ditunjukkan memakai semakin berlipat-lipatnya investasi dalam luar Jawa, tidak sombong investasi asing maupun ekstra dalam negeri.
Ia menjelaskan ke depan Kementerian Investasi/BKPM menurut melakukan pengembangan sektor-sektor investasi berdasarkan lingkungan.
“Contoh dekat kawasan Sulawesi, Maluku, itu kita atas dorong industri nikel kepada baterai dengan perikanan. Kawasan Papua atas kita dorong kepada pembangunan pupuk dekat Papua Barat dan pembangunan smelter terus perkebunan pala,” kata Bahlil Lahadalia.
Selanjutnya Kalimantan akan difokuskan untuk pengembangan hilirisasi bauksit, gasifikasi batu bara, mengiringi IKM. Sementara itu, Sumatera difokuskan untuk pengembangan hilirisasi sawit, kertas mengiringi pulp, serta industri karet mengiringi ban.
“Di Jawa, kita atas melakukan kolaborasi selain akan sudah ada, kita atas bangun demi baterai mobil di Batang (Jawa Tengah), prekursor, katode,” kata Bahlil Lahadalia
Ada pun kawasan Bali maka Nusa Tenggara bersedia difokuskan demi pengembangan pariwisata maka kawasan kesehatan demi lansia.
“Kalau kita sudah tua, gairah hidup sudah kurang, kita bisa antara sana saja, menatap masa depan cerah,” ujar Bahlil Lahadalia. (SKO)